Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sadar Tidak Sadar, BUMN Dikepung Kompetitor

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 14 September 2020 |10:32 WIB
Sadar Tidak Sadar, BUMN Dikepung Kompetitor
PT Pos dan BUMN Lainnya Harus Segera Transformasi ke Digital. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah mengharapkan Pos Indonesia mampu melakukan transformasi ke sektor digital dalam mendorong kinerja perseroan di tengah era disrupsi atau 4.0. Langkah tersebut perlu agar mampu memenangkan persaingan bisnis dengan kompetitor lainnya.

Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Alex Denni menyebut, era disrupsi membuat persaingan semakin tak tampak. Dalam sektor layanan pos, sejumlah perusahaan sudah menggunakan beragam mediator komunikasi seperti, Facebook, Twitter, Email, dan sosial media lainnya saat mengirimkan pesan.

Baca Juga: 6 Fakta Direksi BUMN Boleh Punya 5 Staf Ahli Bergaji Rp50 Juta

Langkah itu dinilai efektif. Bahkan, dalam satu hari saja perusahaan mampu mengirimkan ratusan pesan bisnis kepada pelanggannya.

Alex mengatakan, sadar atau tidak sadar sejumlah perseroan pelat merah, termasuk Pos Indonesia telah dikepung oleh kompetitor yang semakin tidak kelihatan.

Baca Juga: Erick Thohir Singgung Kinerja Direksi BUMN dari Setoran Dividen

"Bagaimana dengan Pos Indonesia? Dahulu layanan pos dikirim secara manual, kita harus menunggu cukup lama, sekarang (pesan) lewat dengan cepat, bahkan ratusan tiap hari pesan yang masuk melalui mediator komunikasi. Jadi sadar tidak sadar kita sudah dikepung oleh kompetitor yang semakin tidak kelihatan," ujar Alex dalam Website, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Selain transformasi teknologi, yang perlu dilakukan Pos Indonesia, solidaritas atau kekompakan seluruh unsur perusahaan pelat merah baik di tingkat manajemen hingga karyawan menjadi kata kunci untuk memenangkan persaingan bisnis di yeng derasnya teknologi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement